Selasa, 06 Agustus 2019

Mengenali berbagai pemeriksaan USG pada Kehamilan

“Saya ingin periksa 4D supaya tahu janin saya bermasalah atau tidak” 
“saya rutin periksa USG lo, jadi pasti janin saya normal”
“saya tidak mau sering USG karena takut kena radiasi alat USG”
Seringkali kita dengar pernyataan ini dari beberapa Ibu hamil, tidak sepenuhnya benar dan juga tidak sepenuhnya salah, ada baiknya kita ketahui secara proporsional mengenai pemeriksaan USG pada kehamilan agar tidak salah paham terhadap pemeriksaan ini.
Ultrasonography atau yang sering kita kenal dengan USG, merupakan alat bantu pemeriksaan diagnostik yang memanfaatkan suara (ultrasound) untuk melihat struktur, ukuran dan kelainan organ di dalam tubuh. USG tidak menggunakan radiasi sehingga aman, non invasive dan tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien sehingga pemeriksaan ini paling tepat digunakan untuk melakukan evaluasi janin di dalam kandungan.
Seiring peningkatan teknologi, alat USG mengalami berbagai perubahan resolusi dan modifikasi sehingga pemeriksaan USG mempunyai peranan penting sebagai alat bantu diagnostik untuk menentukan berbagai kelainan organ tubuh janin. Banyak bumil yang mendengar tentang USG 2D, 3D dan 4D. Sedangkan beberapa bumil lainnya juga mendapatkan istilah USG skrining, USG anatomi & USG fetomaternal. Apakah itu? Dimana letak perbedaannya? Apa pemeriksaannya sama?
USG 2D adalah pemeriksaan USG yang dilakukan dalam potongan satu bidang. Sebagai perumpamaan jika kita memotong semangka, gambaran bidang semangka yang terpotong itu yang akan tampak pada layar pemeriksaan. USG 2D memberikan gambaran datar, namun bukan berarti USG 2D tidak digunakan. USG 2D merupakan pemeriksaan yang rutin dan paling seringdilakukan. Pemeriksaan ini mampu melakukan pengukuran dan mendeteksi organ secara akurat dan menjadi dasar serta pemeriksaan utama untuk menentukan kelainan struktur organ janin.
USG 3D dapat melihat bentuk dan volume, sehingga bentukan buah semangka yang dilakukan dengan USG 2D tadi akan tampak bulat dan utuh. Hal yang serupa jika melihat bayi, maka akan tampak bentuk permukaan bayi dari luar yang sesungguhnya. 
USG 4D bukan sebenarnya 4 dimensi, namun lebih pada USG 3D yang bersifat real time sehingga akan didapatkan gambaran USG 3D yang bergerak terus menerus seperti aslinya di layar.
Dengan adanya USG 3D dan 4D, maka struktur permukaan luar janin dan gerakannya dapat dinilai dan akan melengkapi kualitas diagnosis pemeriksaan USG 2D yang dilakukan  terhadap struktur organ dalam janin. Berkembangnya pemeriksaan USG 3D yang dapat melihat permukaan janin secara jelas, disertai USG 4D sehingga terlihat gerakannya menyebabkan peningkatan bonding antara Ibu, keluarga dan anak. Hal ini yang menyebabkan berkembangnya entertainment scan, yaitu pemeriksaan USG 3D/4D yang hanya digunakan untuk melihat bentukan wajah atau bentukan jenis kelamin janin yang sederhana dan tidak membutuhkan waktu lama. Sehingga dapat dipahami bersama bahwa pemeriksaan USG 3D/4D tidak selalu dapat melihat kelainan kongenital janin.

USG skrining kelainan kongenital janin, USG anatomi atau USG Fetomaternal adalah pemeriksaan USG  baik 2D, 3D dan 4D yang bertujuan melakukan skrining secara detil anatomi atau struktur organ. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kelainan anatomi yang didapatkan pada janin. Hampir semua negara maju melakukan USG skrining anatomi lengkap sebagai standar pelayanan kehamilan.
Semua Ibu hamil tentu berharap perjalanan kehamilannya lancar dan melahirkan bayi yang sehat, tidak catat, utuh pada saat persalinan nanti. Namun ternyata didapatkan beberapa bayi yang dilahirkan mengalami suatu kelainan kongenital. Kelainan kongenital didefinisikan sebagai kelainan struktur dan fungsi yang terjadi pada bayi. WHO memperkirakan sekitar 260.000 kematian atau 7% dari seluruh kematian pada 4 minggu pertama kelahiran diakibatkan kelainan kongenital berat. Beberapa kelainan kongenital yang lebih ringan dapat hidup dengan beberapa kecacatan tertentu. Semua hal ini akan berdampak negatif pada keluarga karena ketidaksiapan secara fisik, mental, finansial dan juga kepada bayi tersebut karena baru diketahui / dideteksi terlambat yang sering sudah mengalami kompliasi sehingga mempersulit penatalaksanaan.
Dengan USG skrining, keluarga dapat mengetahui apakah kondisi janin normal atau didapatkan kemungkinan kelainan anatomi janin. Dengan mengetahui kondisi janin, maka tim dokter dan keluarga dapat mempersiapkan persalinan yang disesuaikan dengan kondisi janin tersebut.
Jika didapatkan kelainan anatomi, maka tim dokter dan keluarga dapat mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk lebih dini mempersiapkan beberapa alternatif rencana pengobatan selanjutnya terhadap kelainan tersebut baik sejak janin masih dalam kandungan maupun setelah janin tersebut lahir. 
USG skrining ini membutuhkan keahlian khusus dan dapat dilakukan orang yang sudah kompeten seperti konsultan fetomaternal atau dokter kandungan yang sudah terlatih.

Questions and Answer:
Kapan usia hamil yang direkomendasikan untuk evaluasi kelainan janin?
Pemeriksaan USG dengan tujuan skrining kelainan anatomi janin lengkap sangat direkomendasikan dan terbaik dilakukan pada usia kehamilan 18-28 minggu untuk melihat struktur organ janin secara jelas. Dapat juga ditawarkan pemeriksaan anatomi pada usia hamil 11-14 minggu karena periode ini paling sensitif untuk melihat  kemungkinan kelainan kromosom (contoh: sindroma Down)
Kapan usia hamil terbaik melakukan USG 3D/4D?
USG 3D/4D dapat dilakukan kapanpun, baik pada saat melakukan skrining anatomi ataupun waktu lainnya kalau hanya ditujukan untuk melihat gambaran permukaan janin (contoh: wajah janin)
Apakah gambaran yang baik dari bayi selalu bisa didapatkan?
Pada umumnya setiap evaluasi detil dapat memberi gambaran yang baik. Terkadang didapatkan wajah bayi yang tidak tepat seperti tertutup tangan atau pada kondisi telungkup sehingga dibutuhkan beberapa saat atau beberapa pemeriksaan lanjutan untuk mendapatkan hasil optimal

Link:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar