Minggu, 02 Agustus 2020

Pentingnya pemeriksaan triple prevensi pada Ibu hamil




JawaPos.com – Kasus ibu hamil (bumil) yang menolak menjalani program screening triple eliminasi masih banyak. Screening atau pemeriksaan tahap awal tersebut bermanfaat untuk mengetahui adanya penyakit menular pada ibu seperti HIV, sifilis, atau hepatitis. Dengan demikian, dokter bisa menentukan langkah pencegahan agar penyakit tersebut tidak menular pada janin yang dikandungnya.

Hal itu diungkapkan dr Manggala Pascha Wardhana SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi sekaligus staf medis Klinik Divisi Kedokteran Fetomaternal RSUD dr Soetomo, kemarin. Screening itu disebut triple eliminasi karena ada tiga penyakit berbahaya dan menular yang harus dicegah penularannya sedini-dininya.

Manggala menyatakan, bumil enggan memeriksakan diri karena takut menghadapi hasil pemeriksaan. ’’Mereka biasanya takut kalau positif atau takut ketahuan,’’ katanya.

Selain itu, dia mengungkapkan, beberapa bumil merasa segan menjalani screening karena sudah merasa sehat. Padahal, pemeriksaan laboratorium untuk tiga penanda infeksi tersebut telah disediakan dan tidak dibebani biaya sama sekali.

Manggala menegaskan, deteksi dini tersebut merupakan kunci dalam upaya pencegahan penyakit yang bisa ditularkan ibu kepada janin. Jika janin yang dikandung si ibu sudah terinfeksi penyakit menular tersebut, bisa jadi bayi akan sakit setelah dilahirkan. Penyakit tersebut juga bisa mengakibatkan kecacatan sehingga mengurangi kualitas hidup si anak. Risiko tertinggi adalah kematian.

Sebenarnya, risiko-risiko tersebut bisa diatasi sejak dini. Apabila bumil positif mengidap tiga penyakit itu, yang harus dilakukan adalah cepat-cepat memberikan obat yang sudah ditentukan untuk mencegah penularan kepada bayi.

’’Misalnya, untuk HIV, bisa diberikan terapi obat ARV,’’ ucapnya. Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan lebih detail untuk memastikan si janin mendapat kehidupan yang baik. (ika/c5/any)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar